MATAHARI manis terbit di matamu
pagi di hari pertamaku di sekolah itu
aku melihat itu sebagai matahariku
Ya, kamulah kamu
matamu adalah matahariku
dan apabila kamu tak mau menerima aku
maka aku akan melompat memasuki hatimu
mencuri seluruh dirimu
Matahari hangat cemerlang di matamu
menyuburlah tanah jiwaku yang meranggas
dedaunan kubiarkan jatuh oleh angin yang ganas
tertimbun tebal sepanjang tahun-tahun kemarahan
kini menjadi humus
tersedia sebagai hara bagi jari-jari akar pepohonan
dan ranting pun tumbuh
dan bertunaslah keberanianku
Hatiku taman yang tak pernah kutata
(bunga dan gulma bagiku apa bedanya?)
sejak pagi itu aku mengajakmu singgah
aku mungkin tak pernah berhenti gelisah
tapi barangkali kau bisa membuat aku betah
Hatiku taman yang kubiarkan liar
terkubur segala yang mati dan yang hancur
tumbuh segala yang harum dan yang berduri
Dalam hal cinta aku adalah lelaki
yang terlalu percaya diri
dan dengan demikian
segalanya bisa dengan mudah
jadi berantakan
Dalam hal cinta aku adalah murid
yang bandel dan bebal
yang berkali-kali gagal
tak lulus ujian kenaikan
Matahari panas meninggi di matamu
mimpi-mimpiku pun terbakar di situ
di matahariku, matahari di matamu itu.