: Sigit Susanto
DIA adalah pemandu ke masa depan dan masa lalu,
di antara para tamu, ditemukannya dia dan kamu
Dia adalah penerjemah dari bahasa yang banyak
mengandung huruf mati z, g, dan t, ke bahasa
yang hidup di matamu, di lidahmu, di bibirmu,
di hatimu, di tawamu, tidur dan mimpi-mimpimu.
Dia adalah pemain sulap, menyulap balon panjang
jadi topi dan pedang, menyulap bocah-bocah kecil
menjadi penyair, membaca puisi dengan bersih
untuk para musafir yang berkemah di kebun kata.
Dia adalah penjelajah yang menciptakan kawan
di mana-mana, seperti kamu, lalu ia tinggalkan
agar berkecambah biji-biji rindu di kepalanya
dan dia punya alasan pulang, menemui lagi kamu
Dia adalah pecandu buku, rumahnya ia bikin taman,
ia tanam buku-buku, maka bermekaranlah kafka,
borges, pessoa, andersen, multatuli, triyanto,
martin, korrie, dan aku pun tiba-tiba diserbu rindu
mengulang metamorfosa, keluar dari diri sendiri
menjadi telur, larva, pupa, menjadi kupu-kupu lagi.