DIA sedang membuka-buka buku puisi yang sudah sangat sering ia baca. Sajak itu masih di situ. Bicara soal ular dan hujan. Ia melihat ular yang berbeda-beda. Ular itu semakin tua. Seperti dirinya. Ia kini memakai kacamata baca yang semakin tebal. Seperti hujan yang semakin lebat dan semakin lama. Ia menyiapkan banyak payung di balik pintu rumahnya. Payung yang ia beli saat bazaar di sekolah anaknya, sebelum anaknya lulus dan kini kuliah di universitas yang bagus. Ada seorang profesor di universitas itu yang suka menulis puisi dan membayangkan macam-macam tentang dunia dan tak pernah percaya pada sejarah. Sejarah itu tak pernah berhenti untuk berusaha melengkapinya dirinya.