SEMENJAK semula jejak, kita mencoba lawan sekuat kuasa waktu
hidupnya kota kita himpun di lingkar meja yang sefana makna
dengan kopi yang terkenal itu, juga sepi, dan sepisin kue keju.
“Tolong matikan itu,” katamu pada selembar bayangan di balik bar.
Ia lalu mematikan televisi yang dengan malas mengulang siaran
ketua dewan rakyat yang terhormat menjadi tersangka korupsi lagi.
“Bukan. Bukan itu, bosan, tapi itu,” kataku menunjuk wajah waktu.