1. ADA berapa pintu pada diri seorang penyair, pintu yang kau buka satu per satu, pintu yang berusaha keras menutup dirimu?
2. Ketika pintu-pintumu terbuka, rahasia tak juga terbuka, ia tetap berada di dalam rahasia, kenapa ia meminta aku untuk memasukinya?
3. Kenapa ada engkau di setiap pintumu yang kau buka satu per satu itu, engkau yang membuat berbagai macam benda dari cahaya rahasia?
4. Bagaimana aku harus mengetuk cahayamu itu, pintu yang membuat bayangan rahasia yang harus kubuka pada tubuhku?
5. Bisakah kita bertemu, membicarakan cahaya itu, meskipun aku tahu kau tak pernah ada di tubuhmu pada saat aku berada di sana?
6. Maukah kau menunjukkan di mana di rahasia itu ada petunjuk agar aku bisa menemukan engkauku sendiri, engkau yang ada di dalam diriku?