Banyak sahabat yang menulis puisi untuk saya. Tapi, sajak ini beda. Bersama penyairnya kami berkongsi masa lalu, kenangan yang sama, dan tempat-tempat yang sama, di masa lalu. Nun, di kampung kami dulu…
"HALO, Michael!" Ia terbaring sendiri,sepenuhnya dimilikioleh kesepian itu,ranjang pasien putih,baju pasien putih,di paviliun yangdiberi nama keluarganya,yang sejak lama ingin iaputihkan, Baca
FOTO-FOTO duludi dinding itu,membuat dia bertanyapada masa lalunya,yang tak ada lagidi dalam dirinya,"apakah aku pernahberbahagiabersamanya?" Dia ketakutan sejakmemasuki ruang kerja Baca
ABIS bikin perkaradi keimin bunka,penyair kita perginonton Soundrenaline(aha, kejauhan banget,yak, tapi biarin!)kagak sadar doike mana-mana, sejak itu,diikuti mata-mata kenpei. Eh, Baca
SUARA anjingdan tangis bayisuara keretadi rel yang dekatyang kian mendekatmenabrak sunyiyang tak terhalangi. Suara tembakanbeberapa kali. Dia ingatpanduan Clemenza:tembak tepat Baca
Bang Hasan, kalau saya mengirim puisi kepada Abang, bagaimana? Apa boleh?
Pajang saja di blog Anda… nanti saya reblog… Terima kasih…