Sajak Pablo Neruda
PADA kelam hari, malam sanubari
berjatuhan perlahan, jatuh namamu
mengaliri sunyi, lalu menghujan,
lalu pecah, lalu menyungai air itu
Ada yang ingin melukakan lukanya
pada kekekalan, pada keteguhan
seperti jalan pintas ke kehilangan
suara-suara yang tiba-tiba terdengar
Tiba-tiba, tiba-tiba terdengar lagi
dan menyerbu-menyergap ke hati
dengan duka mendesak duka meninggi
Seperti mimpi membeku musim beku
Bumi ini: roda besar, roda raksasa
Lengannya yang basah yang terlupakan
Dia berputar, memotong-motong waktu,
menjadi penggalan tak terjangkau tangan.
Cangkirmu yang keras, menutupi jiwamu
dari tumpahan pada tanah yang dingin
Dengan percik biru yang murung
Terbang dalam bising suara hujan.
Baca juga
Dia Mendengar Kalimat Itu di Mana-mana
DIA mendengarkalimat itu di mana-manadi ruang kerja ayahnya,di tengah pertengkaran keluarga,di meja restorandari mulut seseorangyang baru sajamemerintahkanpembunuhan,juga dalam perundingandi Vatikan. Baca
Tampar Aku Sekali Lagi, McCluskey
SUARA anjingdan tangis bayisuara keretadi rel yang dekatyang kian mendekatmenabrak sunyiyang tak terhalangi. Suara tembakanbeberapa kali. Dia ingatpanduan Clemenza:tembak tepat Baca
Mampus Kau Dikoyak-koyak Improvisasi
PENGEN ketemu Minguseh ketemu Hutagalung,sama-sama Charles, sih,tapi bu bu bu bukanBukowsky. Potret diri dalam tiga warnadidengerin pagi-pagikayak rekuim bagihidup yang Baca
Di Hadapan Jenazah Santino
KETIKA dia terbaringdengan punggung hancurkarena hujan peluru,pada malam itu, merekamembantai Santino. "Lihat, bagaimanamereka membunuh anakku,"katanya kepada Bonasera. Si perias jenazah Baca