DIA membawaku ke jalan tanah sepanjang sungai kecil yang mengalirkan waktu. Kami bertemu anak yang tak kuat berenang tapi pandai memancing.
Dia mengajakku ke pemakaman. Kami melihat seorang anak dan ayahnya berdoa dalam ziarah bagi perempuan yang sangat mereka sayang.
Dia menarik tanganku ke kebun pisang yang berbuah pada tandan panjang, dan batang itu tahu tak lama lagi ditebas parang.
Dia berbaring bersamaku pada sehampar malam dan terbangun oleh berbagai hal yang berebut ingin menjadi mimpi dalam tidur yang buru-buru.
Puisi di atas gak ada nama penulisnya.
Berarti itu sajak saya… karena ini blog saya.