BISA kita omong-omong lagi? Sejenak duduk di perpustakaan,
atau di bangku taman, sebagai teman lama, teman sekegalauan
Dia pandangi aku seperti penceramah menemukan jemaah
sesat, terasing dari lembaran kitab, seorang umat kehilangan
Banyak dia bicara tapi tak bicara, kecuali terus saja bertanya:
Lalu apa yang bisa kau beli, setelah kau jual juga agamamu?
Kami jalan di jalan sama, menuju alamat yang sangat berlainan
Dia paksa aku beli tafsir baru atas ayat-ayat lama, yang dulu
kami omongkan, dengan gembira, di kamar atau teras asrama.
Iklan
Kita didelimakan dua kata yang saling meragukan. Gamang dan gelombang. Gempar dan gempur. Kata yang bergaris bawah. Kita letakkan di atas kepala.
Entah Sumpah
entah serapah.
SukaSuka
Nah, sajak sudah itu…
SukaSuka